Fairy tail.

From fairest creatures we desire increase, that thereby beauty's rose might never die

Lucy

But as the riper should by time decease, his tender heir might bear his memory

Natsu

Within thine own bud buriest thy content and, tender churl, makest waste in niggarding

Erza Scarlet

Making a famine where abundance lies, thyself thy foe, to thy sweet self too cruel

Happy

Thou that art now the world's fresh ornament and only herald to the gaudy spring

Unknown On Tuesday, March 18, 2014

Judul aslinya sangat panjang, yaitu Ano Hi Mita Hana no Namae o Bokutachi wa Mada Shiranai, atau disingkat Ano Hana. Saya memang penggemar anime, pertama saya pikir anime ini adalah anime yg cuma tema nya saja yg sedih tapi setelah saya menonoton anine ini bisa di bilang saya berlinang air mata anime ini hanya memiliki 11 episode





Inti ceritanya mengisahkan tentang 5 orang anak yang sewaktu kecilnya bersahabat, namun hubungan mereka merenggang sejak kematian salah seorang teman mereka, Meiko Honma (menma). Kelima orang itu menjalani kehidupannya masing-masing hingga suatu hari, Jinta Yadomi (yang dulunya adalah group leader kelompok mereka) bertemu dengan hantu Menma. Arwah Menma kembali karena ada keinginannya yang belum tercapai semasa hidup, namun ia lupa apa keinginannya sendiri. Arwah Menma pun meminta Jinta untuk membantu mencari tahu apa keinginan yang terlupakan itu dan mengabulkannya. Untuk itu, sekali lagi Jinta harus ‘mengumpulkan’ teman-temannya semasa kecil, yang mungkin bisa menjadi kunci dari keinginan Menma. Namun itu bukanlah hal yang mudah, karena baik Jinta maupun keempat sahabat masa kecilnya itu memiliki lembaran masa lalu yang tidak ingin mereka ungkit lagi. Terlebih mengenai Menma. Salah satu alasan yang membuat hubungan mereka berlima merenggang.

Meskipun pengungkapannya berbeda-beda, kelima tokoh dalam cerita ini memiliki kesamaan yang pasti: sama-sama terikat dengan masa lalu yang menyakitkan, lari dari kenyataan, dan tidak mau mengakuinya. Menganggap bahwa pilihan hidup yang mereka jalani baik-baik saja, menganggap masa lalu itu tidak pernah ada walaupun pada kenyatannya bagian dari masa lalu itu terus menghantui, jauh di lubuk hati mereka. Saya sangat menyukai konflik saat setiap tokoh dipaksa jujur terhadap perasaan mereka sendiri dan bagaimana setiap tokoh pada akhirnya menghadapi perasaan mereka dengan caranya masing-masing. Ketika setiap tokoh akhirnya menyadari, bahwa bukan hanya diri mereka sendiri yang merasakan beban yang sama.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments